Minggu, 17 Oktober 2010

ini adalah awal karir the beatles


AWAL KARIR

Audisi pertama The Beatles untuk mendapat- kan label rekaman terjadi pada tanggal 1 Januari 1962, di depan para pe- tinggi Decca Records di London. Pada audisi tersebut The Beatles memainkan lagu-lagu "Sheik fof Araby, Red Sails in the Sunset", dan "Like Dreamers Do". Tapi gara-gara penampilan yang kurang memuaskan akibat "nervous", Decca nggak jadi mengontrak mereka. Setelah itu sejumlah label kayak Pye, HMV, Columbia, bahkan EMI, menolak tawaran demo The Beatles. Audisi dengan George Martin pertama kali dilakukan The Beatles pada tanggal 6 Juni 1962 di EMI Studio yang terletak di St. John's Wood. Dalam audisi ini The Beatles mulai memainkan lagu-lagu karangan mereka sendiri, kayak "Love Me Do, Ask Me Why, P.S. I Love You", dan "Hello Little Girl". Akhirnya pada tanggal 11 September 1926, George Martin membawa The Beatles ke studio rekaman buat pertama kalinya dan merekam lagu "Love Me Do" dan "P.S. I Love You". Lagu-lagu ini lantas dirilis oleh Parlophone Records, anak perusahaan EMI Records.

Drummer Asli The Beatles, Pete Best, dipecat pada bulan Agustus 1962 dan posisinya digantikan oleh Ringo Starr. Rumor yang beredar soal pergantian drummer ini adalah karena John, Paul, dan Goerge "jealous" dengan kegantengan Pete. Tapi berita resmi menyebutkan kalo keputusan ini keluar lantaran George Martin nggak suka dengan permainan Pete. Ciri khas penampilan The Beatles hingga tahun 1967 adalah pakaian jas rapi bikinan Pierre Cardin. Tapi di awal tahun 1962, saat Brian Epstein mulai menjadi manajer, The Beatles sempet pecah jadi 2 kubu gara-gara masalah penampilan ini. Kebijakan Brian yang mengharuskan The Beatles selalu tampil formil tiap kali tampil di depan publik, lengkap dengan jas dan dasi, disambut dengan pro dan kontra dari personil. Paul dan Ringo adalah para personil yang pro, sedangkan John dan George bersikap kontra.

The Beatles mulai memunculkan histeria massa tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1963. Histeria ini muncul beberapa hari setelah mereka merilis debut album "Please Please Me", "Live performance" TV yang syutingnya dilakukan di London Palladium. Meski siaran TV ini ditonton oleh 15 juta orang, tapi ribuan fans tetep muncul di "venue" tempat syuting digelar. Di awal tahun '60-an, bisa dibilang kalo semua orang, biak itu cewek maupun cowok, tergila-gila dengan model rambut poni yang populer dengan istilah "moptop". Kegilaan ini muncul lantaran gaya rambut hasil Astrid Kircherr, pacar mantan personil The Beatles, Stuart Sutcliffe, jadi "trademark" The Beatles. Saking populernya, model rambut ini menginspirasikan perusahaan mainan asal Inggris, Bell Toy Company, untuk memproduksi wig model "moptop". Hasilnya, perusahaan mainan ini mengeruk keuntungan besar lantaran wig tersebut laku keras.

Besarnya Pengaruh The Beatles Sepanjang tahun '60-an, berdampak pula di kalangan remaja Amrik. Sejumlah musisi Inggris dengan mudahnya menembus pasar remaja di negeri Paman Sam. Selain itu seleb asal Ingris ikutan populer juga di Amrik, kayak aktor Michael Caine dan Sean Connery. Selain itu produk-produk buatan Inggris juga selalu dianggap paling bagus. Bahkan remaja Amrik berusaha bisa ngomong dengan aksen Inggris biar dibilang keren. Saat The Beatles tampil Live di acara TV Amrik, The Ed Sullivan Show, pada bulan Februari 1964, diperkirakan 73 juta orang di 23 juta rumah berada di depan televisi buat menyaksikan acara ini. Angka ini memecahkan rekor buat acara TV di Amrik. Selain itu ada rekor lain, yaitu saat siaran "live" ini ditayangkan nggak satupun mobil yang kecurian di seluruh kota New York malam itu.

Di masa-masa jayanya The Beatles, seluruh pers Inggris nyaris nggak pernah bikin berita negatif soal The Beatles. Pasalnya artikel yang bagus soal The Beatles pasti berujung pada oplah tinggi. Harian "Daily Mirror" sempet terpuruk penjualannya gara-gara pada terbitan tanggal 21 Juni 1963 mereka menurunkan "headline" yang isinya soal perilaku buruk John Lennon saat mabuk berat dan memukul Bob Wooler (DJ Cavern Club). Peristiwa ini terjadi pada saat perayaan ulang tahun Paul McCartney yang ke-21. Belakangan harian tadi lantas berubah sikap mendukung John Lennon dan jadi salah satu pembelanya. Begitu besarnya ketergantungan pers terhadap berita soal The Beatles, bikin setiap perlakuan kasar personil The Beatles terhadap pers juga ditutup rapat-rapat. Kayak kejadian pada media Agustus 1964, saat George Harrison yang lagi kesel menyiramkan isi gelasnya kepada fotografer di klub Whisky-A-Go-Go. Peristiwa ini terekam oleh kamera sejumlah fotografer yang kebetulan ada disitu. Meski foto ini dipublikasikan, tapi gambar yang ada diubah sedemikian rupa sehingga percikan air dari gelas George nggak kelihatan. Media massa pernah menyamakan The Beatles dengan pemimpin Nazi, Adolf Hitler. Pasalnya The Beatles sukses merasuki anak muda dan menciptakan histeria massa. persis seperti yang dilakukan Hitler semasa melancarkan propaganda perangnya di masa perang dunia-2.

Pada tanggal 31 Oktober 1936, The Beatles tiba di London Airport setelah melakukan tur luar negeri mereka yang pertama, yaitu ke Swedia. Sambutan yang didapat begitu keluar dari pintu pesawat sama sekali nggak diduga. Meski hujan deras, ribuan fans ternyata sudah menunggu buat menyabut kedatangan mereka. Jeritan histeris fans bahkan mengalahkan suara mesin jet pesawat. Sejak itu muncul tradisi yang disebut "airport reception". Tiap kali The Beatles tiba atau berangkat dari bandara diseluruh Inggris, ribuan fans pasti hadir disitu. Selain itu pihak bandara pasti memutar lagu-lagu The Beatles sebagai Penghormatan.
Pemutaran perdana film "A Hard Day's Night" pada 6 Juli 1964 di London Pavillion dibanjiri sekitar 20 ribu orang fans. Sedangkan setiap kali pemutaran pada hari-hari berikutnya, 200 ribu orang fans bikin antrian sepanjang 16 kilometer. Nggak heran kalau produser film ini meraih keuntungan besar. Dengan biaya produksi sebesar 500 ribu dolar Amrik, film yang syutingnya dilakukan mulai tanggal 29 Februari hingga 24 April ini bsa meraih pemasukan sebesar 5,8 juta dolar Amrik hanya dalam waktu 6 minggu. Pada film "A Hard Day's Night", ada satu segmen adegan The Beatles tampil di sebuah acara TV. Acara ini direkam pada tanggal 31 Maret 1964, Scala Theatre, London. Tapi entah kenapa adegan dipotong saat The Beatles memainkan lagu "You Can't Do That", dan nggak pernah dipublikasikan hingga tahun 1994. Saat potongan adegan ini dipertunjukkan lagi, terbukti kalau Phil Collins, yang saat itu berusia 13 tahun, sempet bermain di film ini sebagai figuran penonton.

Fans Club resmi The Beatles di Inggris pada tahun 1964 mempunyai jumlah anggota sebanyak 58 ribu orang. Lantaran saking banyaknya jumlah anggota dan rata-rata dari mereka selalu mencari info setiap saat, akhirnya dibuatkan "line" telepon khusus bagi para anggota yang bisa menampung 100 panggilan masuk tiap jamnya.
Omongan para personil The Beatles, meski cuma bercandaan, selalu dianggap serius. Contohnya George Harrison pernah bilang kalo dia pengen banget nyari celana dalam model Amrik kalau tur ke negara tersebut. Omongan ini langsung ditanggapi serius oleh perwakilan fans club The Beatles di New York. Perwakilan ini langsung ngirim surat buat menanyakan kayak apa perbedaan celana dalam model Amrik dan Inggris. Informasi ini dibutuhkan sebagai bahan rapat pengurus fans club buat menyediakan celana dalam yang dimaksud.

Pada tanggal 18 September 1964, seorang fans cewek nekat menculik pelayan hotel tempat The Beatles menginap. Dibawah ancaman pisau, pelayan hotel tadi disuruh nunjukkin kamar tempat personil The Beatles menginap. Hotel yang pernah jadi tempat nginap para personil The Beatles, selalu bisa mengeruk keuntungan tambahan setelah mereka "check out". Contohnya Muehlebach Hotel di Kansas City berhasil menjual 16 selimut dan 8 bantal bekas tidur personil The Beatles seharga 750 dolar Amrik. Sedangkan seprai bekas tempat tidur The Beatles dipotong kecil-kecil dan masing-masing dijual seharga 10 dolar Amrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar